Jakarta, 2 Agustus 2022 – Lima perusahaan dan universitas Indonesia hari ini secara resmi diakui atas komitmen mereka untuk melakukan dekarbonisasi terhadap portofolio bangunan mereka, yang merupakan sebuah langkah yang sangat penting dalam upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Langkah ini dikemukakan pada seminar khusus di Jakarta, yang diselenggarakan oleh IFC, Green Building Council Indoonesia (GBC Indonesia), dan BCI Central. Seminar ini berfokus untuk memacu pasar bangunan hijau di negara ini, khususnya ketika bangunan menyumbang hampir 40 persen dari emisi gas rumah kaca (GRK) global.
Lembaga keuangan, OCBC NISP; penyedia IT dan pusat data, TelkomSigma; Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII); pusat perbelanjaan, Mal Ciputra; dan perusahaan ritel, Nirvana Wastu Pratama (NWP Retail), masing-masing telah diberikan sertifikat global EDGE (atau Excellence in Design for Greater Efficiencies). EDGE adalah standar bangunan hijau dan sistem sertifikasi global yang dikembangkan oleh IFC yang diberikan untuk bangunan yang mendemonstrasikan efisiensi sumber daya setidaknya 20 persen dalam energi, air dan energi yang terkandung dalam material.
OCBC NISP menerima sertifikat Preliminary EDGE untuk gedung kantornya, ON Space, di BSD City, Tangerang. Gedung ON Space memanfaatkan fitur-fitur dan teknologi hemat sumber daya untuk mengurangi dampak lingkungan dan menghemat biaya operasional. Dengan menggunakan pengurangan rasio jendela terhadap dinding, penggunaan lampu LED, jendela berlapis kaca emisivitas rendah (low-E coated) dan pengukuran penggunaan energi melalui smart metering, penggunaan energi gedung dapat dikurangi hingga 28%. Sementara itu, perlengkapan pipa yang hemat air dapat mengurangi konsumsi air secara keseluruhan hingga sebanyak 61%. ON Space adalah gedung kantor bank swasta pertama di Indonesia yang disertifikasi oleh sistem EDGE.
"Dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dekarbonisasi dalam industri bangunan di Indonesia menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini, sertifikasi bangunan memainkan peran yang krusial, tidak hanya untuk memberikan legitimasi sebuah bangunan, melainkan juga sebagai alat untuk memastikan dekarbonisasi dilakukan dengan benar," ucap Iwan Prijanto, Ketua GBC Indonesia. "Untuk memastikan bahwa upaya ini dapat terus berkelanjutan, bangunan harus terus dievaluasi untuk memastikan kinerja bangunan tetap terjaga. Selain itu, dibutuhkan upaya kolektif dan kolaborasi kuat dari semua pemangku kepentingan di industri bangunan untuk mengambil perannya masing-masing."
Seminar yang mempertemukan para pengembang, kontraktor, investor, bank, dan pemangku kepentingan bangunan lainnya untuk mempromosikan konstruksi yang lebih ramah iklim di Indonesia ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan IFC untuk membangun kota yang lebih hijau dengan bekerja sama dengan berbagai kelompok real estat untuk mendekarbonisasi aset-aset yang sudah ada, mempopulerkan kode-kode bangunan ramah lingkungan, dan mempromosikan rencana efisiensi sumber daya melalui EDGE.
"Kami sangat senang melihat organisasi-organisasi terkemuka ini bergabung dengan tekad kuat IFC untuk mengatasi perubahan iklim," ucap Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste. "Perusahaan dan lembaga Indonesia ini menuntun sektor bangunan global ke jalur rendah karbon dengan berkomitmen untuk melakukan dekarbonisasi portofolio mereka. Hal ini memberikan pesan penting bagi para investor, klien, dan rekan-rekan sejawat bahwa semua bangunan—terlepas dari sektor dan luas lantai—dapat melakukan bagian mereka dan berkontribusi terhadap perubahan dengan menjadi hijau."
Hingga Juli 2022, EDGE telah mensertifikasi lebih dari 1,7 juta meter persegi luas bangunan di Indonesia, termasuk Masjid Istiqal yang baru saja disertifikasi, mengurangi emisi karbon sebanyak 53.000 ton per tahun, yang setara dengan penanaman sekitar 800.000 pohon.
Dengan bantuan IFC, Jakarta telah mengembangkan kode wajib bangunan hijau untuk mengurangi konsumsi energi dari bangunan perumahan dan komersial dengan menetapkan persyaratan efisiensi energi dan air untuk desain bangunan.
Tentang IFC
IFC—anggota dari Kelompok Bank Dunia—merupakan lembaga pembangunan global terbesar dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja di lebih dari 100 negara, dengan memanfaatkan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di negara berkembang. Pada tahun fiskal 2021, kami menginvestasikan US$31,5 miliar pada perusahaan swasta dan lembaga keuangandi negara berkembang, memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama di saat perekonomian berjuang menghadapi dampak dari pandemi COVID-19. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org.
Tentang EDGE
Sebuah inovasi dari IFC, anggota dari Kelompok Bank Dunia, EDGE merupakan standar bangunan hijau dan sistem sertifikasi yang memberdayakan para profesional bangunan untuk dengan cepat dan mudah menentukan cara yang paling hemat biaya dalam membangun suatu bangunan hijau berdasarkan jenis bangunan dan iklim setempat. EDGE tersedia di seluruh dunia dan diciptakan sebagai tanggapan atas kebutuhan akan solusi terukur yang dapat membuktikan kinerja keuangan dalam membangun bangunan hijau.
Tetap Terhubung Bersama Kami
www.ifc.org/eastasia
www.twitter.com/IFC_EAP
www.youtube.com/IFCvideocasts
www.ifc.org/SocialMediaIndex
www.instagram.com\ifc_org
www.facebook.com/IFCeap
www.facebook.com/IFCwbg
Tentang GBC Indonesia
GBC Indonesia adalah organisasi independen dan nirlaba yang didirikan pada tahun 2009 oleh para profesional dan perusahaan terkemuka di industri bangunan di Indonesia. Misi utama kami adalah mengubah pasar dan pelaku industri menjadi lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Empat program utama dari GBC Indonesia adalah Pengembangan Peringkat, Pelatihan dan Edukasi, Sertifikasi Bangunan Hijau, dan Pelibatan Pemangku Kepentingan. GBC Indonesia merupakan satu-satunya representasi Indonesia di World GBC sebagai anggota tetap. GBC Indonesia juga mengeluarkan sertifikasi GREENSHIP sebagai sistem peringkatnya sendiri dan mengelola proses sertifikasi EDGE dari IFC.
Tentang BCI Central
BCI Central adalah penyedia informasi bangunan dan konstruksi terkemuka secara global. Didirikan pada tahun 1998, BCI Central dibentuk untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan transparansi dalam industri konstruksi yang sangat kompleks. Perangkat lunak solusi BCI dan layanan-layanan terkait mencapai hal ini sekaligus memungkinkan para klien mereka untuk mengidentifikasi berbagai peluang penjualan, membuat keputusan yang tepat, dan terhubung dengan pasar-pasar sasaran utama.
Sign up to have customizable news & updates sent to you.