Jakarta, 16 Maret 2022 – Pengecer mikro di seluruh Indonesia akan segera mendapatkan akses yang lebih besar terhadap pembiayaan dan dukungan operasional guna membantu mereka mengembangkan bisnis melalui kemitraan AwanTunai dan IFC, yang akan memberikan dorongan penting di tengah dampak ekonomi yang berkepanjangan dari pandemi COVID-19.
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, telah menginvestasikan US$5 juta dalam bentuk ekuitas untuk membiayai AwanTunai, platform pemberi pinjaman dengan fokus pada rantai pasokan yang beroperasi di sektor barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) di Indonesia. Investasi ini dipandang dapat memberikan dorongan bagi peluang pertumbuhan pengecer mikro -- banyak di antaranya adalah perempuan -- yang merupakan bagian dari industri yang terdiri dari sekitar 30.000 pedagang grosir dan tiga juta pedagang eceran, dan pasar senilai US$80 miliar dalam perdagangan FMCG.
"Kami melihat investasi ini serta pendanaan lebih lanjut dalam putaran pendanaan kami baru-baru ini sebagai kunci untuk membangun solusi SaaS dalam infrastruktur rantai pasokan yang dapat menjadi dukungan besar bagi puluhan ribu pengecer mikro tradisional dan usaha kecil yang mengandalkan platform kami," ucap Chief Executive Officer AwanTunai, Dino Setiawan. "Digitalisasi memungkinkan mitra perbankan institusi kami untuk mengakses nasabah mikro dan UKM kami. Teknologi yang dikembangkan AwanTunai melalui aplikasi seluler AwanToko tidak hanya menyediakan akses ke modal kerja institusional yang terjangkau, tetapi juga dapat mendorong industri perbankan Indonesia untuk melihat menjangkau jutaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sebelumnya sulit memperoleh layanan." ujarnya.
AwanTunai menyediakan solusi rantai pasokan digital holistik yang mengintegrasikan layanan pemesanan persediaan pembayaran dan manajemen konsumen ke dalam satu platform yang dapat memenuhi kebutuhan operasional pedagang grosir dan eceran. AwanTunai telah bekerja dengan ratusan mitra pemasok untuk membantu pedagang grosir tradisional mendigitalisasikan dan membiayai operasional mereka, sekaligus mendukung sektor UMKM, termasuk toko berskala kecil (mom and pop stores) tradisional, dengan pembiayaan pembelian inventaris yang terjangkau dan pemesanan online yang terintegrasi melalui aplikasi seluler AwanToko.
Hingga saat ini, AwanTunai telah melayani lebih dari 70.000 pedagang mikro sebagai pengguna di seluruh Indonesia, dengan peningkatan jumlah pengguna yang berasal dari kota-kota besar di pulau Jawa.
"Sektor UMKM merupakan urat nadi perekonomian Indonesia, menyediakan jutaan lapangan pekerjaan, dan yang lebih penting, sumber pendapatan utama bagi pengusaha perempuan," ucap Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan. "Namun pertumbuhan sektor vital ini terhambat oleh minimnya akses terhadap keuangan, dan dampak dari pandemi COVID-19. Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, dan sekaligus membantu mereka memodernisasi serta mengembangkan bisnisnya."
Selain investasi ekuitas yang signifikan, IFC akan memberikan pendampingan kepada AwanTunai, termasuk di dalamnya terkait dengan inovasi dan pengembangan kapasitas. Sebagai investor fintech terkemuka di pasar negara berkembang dengan portofolio yang luas dalam platform pembayaran dan kredit, IFC akan memberi saran dan mendukung manajemen AwanTunai sehubungan dengan keputusan strategis utama terkait pertumbuhan dan pengelolaan operasinya dari waktu ke waktu, serta pengembangan struktur tata kelola baru.
IFC juga mengantisipasi bahwa investasi ini akan turut mendorong inklusivitas yang lebih besar di sektor keuangan Indonesia dengan menunjukkan kelayakan pemberian kredit kepada segmen yang kurang terlayani seperti UMKM.
Tentang IFC
IFC—anggota Kelompok Bank Dunia—merupakan lembaga pembangunan global terbesar dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja di lebih dari 100 negara, dengan memanfaatkan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di negara berkembang. Pada tahun fiskal 2021, kami menginvestasikan US$31,5 miliar pada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang, memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama di saat perekonomian berjuang megnhadapi dampak dari pandemi COVID-19. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org.
Tetap Terhubung
www.ifc.org/eastasia
www.twitter.com/IFC_EAP
www.youtube.com/IFCvideocasts
www.ifc.org/SocialMediaIndex
www.instagram.com\ifc_org
www.facebook.com/IFCeap
www.facebook.com/IFCwbg
Tentang AwanTunai
AwanTunai adalah platform solusi bisnis bagi pedagang grosir dan eceran offline tradisional yang menyediakan digitalisasi pemesanan persediaan, pembayaran, manajemen konsumen, dengan platform fintech berlisensi yang menyediakan pembiayaan pembelian inventaris bagi pemasok FMCG dan pedagang mikro bahan pangan sehari-hari. Aplikasi seluler AwanToko memungkinkan pedagang mikro untuk memesan dan membayar pembelian inventaris secara digital. Platform ini memungkinkan pelaku UKM mikro Indonesia yang tidak memiliki rekening bank untuk mengakses modal kerja institusional berbiaya rendah, dengan memfasilitasi bank mitra AwanTunai untuk mendanai UKM mikro ini. AwanTunai didirikan oleh Dino Setiawan, Rama Notowidigdo, dan Windy Natriavi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.awantunai.co.id.
Sign up to have customizable news & updates sent to you.