Press Release

IFC dan PasarPolis Berkolaborasi di Tengah Pandemi untuk Meningkatkan Jaring Pengaman Asuransi Mikro untuk Kelompok Paling Rentan di Indonesia

Februari 4, 2021

Michael Alvin Saputra, COO PasarPolis (left) & Cleosent Randing, Founder and CEO PasarPolis (right)​


Jakarta, 4 Februari 2021 Pekerja Indonesia beserta dengan keluarganya, termasuk puluhan juta orang yang bergantung pada perekonomian informal sebagai mata pencaharian mereka, akan memiliki akses yang lebih besar dan mudah terhadap perlindungan kesehatan dan jaring pengaman sosial penting lainnya, menyusul kesepakatan yang ditetapkan untuk meningkatkan pemberian asuransi mikro di tengah pandemi COVID-19 yang telah memperbesar tantangan yang dihadapi oleh kelompok paling rentan di Indonesia.

 

Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan hari ini, IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, akan memberikan 5 juta dolar AS dalam pembiayaan ekuitas kepada PasarPolis, pelopor produk asuransi on-demand yang inovatif di Indonesia. Investasi ini ditujukan untuk mengembangkan infrastruktur yang menghubungkan perusahaan asuransi, platform digital dan nasabah yang sebelumnya tidak terlayani oleh sektor asuransi tradisional. Kerjasama ini turut membantu PasarPolis memperluas jaringan internasional, maupun rangkaian produk yang dapat disertakan dalam ekonomi digital, menawarkan asuransi mikro berbasis teknologi yang terjangkau serta dalam mengembangkan peluang kemitraan strategis dari yang saat ini sudah terjalin dengan lebih dari 25 platform digital terkemuka di Indonesia, termasuk di dalamnya GoJek, Tokopedia, Kredivo, Pegipegi dan Bukalapak.


Kemitraan antara IFC dan PasarPolis, perusahaan teknologi asuransi (insurtech) yang sejauh ini telah menerbitkan lebih dari 775 juta polis asuransi, juga akan mendorong inklusi keuangan dan mendukung perluasan ekonomi digital Indonesia yang tengah berkembang pesat. Selain itu, investasi ini juga meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan kemitraan dengan berbagai platform digital dalam menawarkan produk asuransi bite-sized dan on-demand. Dengan mengemas risiko kontekstual yang menawarkan biaya premi rendah, PasarPolis menyediakan akses terhadap asuransi mikro agar dapat menjangkau nasabah yang sebelumnya tidak terlayani oleh sektor asuransi di Indonesia, di mana sebagian besar penduduknya masih merupakan masyarakat prasejahtera.


Kemitraaan ini diresmikan di tengah pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS pada tahun 2025, didorong oleh pertumbuhan pesat industri e-commerce, mulai dari layanan ride-hailing hingga agen perjalanan online. Kebangkitan ekonomi digital Indonesia dan pola konsumen baru di negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini juga telah menciptakan peluang signifikan bagi inovasi produk asuransi mikro on-demand yang bisa langsung dibeli ketika konsumen melakukan transaksi digital.

 

"Kesenjangan akses asuransi dan distribusi asuransi yang tidak merata menjadi tantangan besar di Indonesia. Melalui adopsi teknologi di industri ini, kami mampu menjembatani kesenjangan akses bagi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi," ucap pendiri dan Chief Executive Officer PasarPolis, Cleosent Randing. "Dengan bergabungnya IFC sebagai investor, kami akan semakin memperkuat misi PasarPolis untuk mengembangkan inovasi teknologi kami, sehingga dapat menciptakan lebih banyak produk asuransi mikro dengan harga terjangkau yang dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan, tak terkecuali masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil." Katanya.

"Kerjasama strategis dengan IFC, organisasi internasional yang merupakan saluran vital untuk mengkatalisasi investasi sektor swasta yang bertujuan meningkatkan kemakmuran, sekaligus merupakan pengakuan atas dampak positif yang kami hadirkan kepada lebih banyak individu dan keluarga," ucap Randing.

Indonesia tidak hanya menjadi negara terpadat keempat di dunia, dengan populasi lebih dari 270 juta, tetapi juga merupakan rumah bagi tenaga kerja terbesar keempat di dunia, dengan hampir 78 juta orang Indonesia bekerja di perekonomian informal, baik sebagai pegawai lepas maupun paruh waktu, sebagai pedagang kaki lima,asisten rumah tangga dan juga menjalankan usaha kecil. Banyak industri tempat mereka bekerja tidak memiliki regulasi, yang berarti puluhan juta pekerja berada di luar kerangka kesejahteraan sosial.


"Investasi ini datang pada saat yang genting. Tantangan yang dihadapi oleh banyak orang Indonesia dalam kehidupan kesehariannya diperburuk akibat dampak pandemi COVID-19, termasuk krisis kesehatan yang ditimbulkan serta pukulan yang menghancurkan ekonomi," ucap Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor-Leste.

 

"IFC sangat antusias untuk melakukan investasi di PasarPolis, platform teknologi asuransi terbesar di Asia Tenggara, yang sedang mempersiapkan perluasan jalur distribusi digitalnya untuk membuat asuransi lebih mudah diakses dan terjangkau, terutama bagi mereka yang kurang terlayani dan mereka yang tinggal di daerah terpencil," ucap Khan. "Selain itu, investasi pada saat yang tepat ini bertujuan untuk mendukung upaya negara dalam memajukan perkembangan ekonomi digital dan mencapai integrasi digital yang lebih besar di wilayah ASEAN."


Sejak berdiri lima tahun lalu, PasarPolis telah memberikan perlindungan asuransi kepada 30 juta masyarakat Indonesia—90 persen di antaranya merupakan pembeli polis asuransi untuk pertama kali (first-time buyer)—melalui pengembangan produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sekitar 40 persen pemegang polis PasarPolis bekerja di sektor informal, sebagai pengemudi ojek dan taksi daring, kurir, serta pekerja di sektor usaha mikro, kecil dan menengah.


Investasi dari IFC ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digitalnya, yang dipandang sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi ke depan, serta rencana untuk memperluas integrasi digital yang dikenal dengan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025.


Tentang IFC

IFC — anggota Kelompok Bank Dunia — merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja di lebih dari 100 negara, dengan memanfaatkan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di negara berkembang. Pada tahun fiskal 2020, kami menginvestasikan $22 miliar pada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang, memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi www.ifc.org.


Tetap Terhubung

www.ifc.org/eastasia
www.twitter.com/IFC_EAP
www.youtube.com/IFCvideocasts
www.ifc.org/SocialMediaIndex
www.instagram.com\ifc_org
www.facebook.com/IFCeap
www.facebook.com/IFCwbg

Tentang PasarPolis

Didirikan pada tahun 2015, PasarPolis kini merupakan platform insurance technology (insurtech) terbesar di Asia Tenggara. Misi PasarPolis adalah untuk merevolusi asuransi sehingga dapat diakses dengan lebih mudah, cepat, dan tepat sasaran dengan menggunakan teknologi terkini. Teknologi PasarPolis memastikan pengalaman konsumen yang bebas hambatan mulai dari pemilihan produk hingga proses klaim. Selama lima tahun terakhir, PasarPolis telah menjadi salah satu pemimpin di industri insurtech Asia Tenggara dengan fokus untuk menghadirkan produk asuransi yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat. PasarPolis juga turut bangga menjadi perusahaan tanah air yang berhasil melebarkan sayap operasionalnya ke Thailand dan Vietnam.







Contacts

Sydney, IFC:                                                                            
Karlis Salna                                                                              
Telp: +61 (0) 415 090 767                                                       
E-mail: ksalna@ifc.org