Press Release

IFC dan LOGOS Bermitra untuk Membangun Penghubung Logistik Ramah Lingkungan, Mendorong Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Desember 14, 2020

IFC-Logos-Signing.jpg

Singapura, 14 Desember 2020 — Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari investasi hijau besar di sektor logistik. Selain diharapkan dapat mengatasi besarnya kesenjangan infrastruktur di Indonesia, investasi ini juga diharapkan akan menciptakan lapangan kerja serta mendukung pemulihan ekonomi terbesar di Asia Tenggara di tengah dampak dari pandemi COVID-19. 

Dalam perjanjian yang diumumkan hari ini, IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, berkomitmen untuk menyediakan fasilitas pinjaman sebesar 120 juta dolar Amerika Serikat kepada LOGOS, grup properti logistik terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Dana yang diperoleh dari fasilitas ini akan digunakan oleh LOGOS untuk mengembangkan dua estate logistik di Wilayah Jabodetabek. Investasi yang signifikan ini akan menghasilkan infrastruktur logistik modern dan berkualitas tinggi bagi pasar e-commerce yang tengah berkembang pesat di Indonesia sembari juga mendukung ekspansi bisnis serta meningkatkan daya saing di sektor pergudangan Indonesia.

Pembangunan lokasi-lokasi ini diharapkan dapat menciptakan 1.000 lapangan kerja baru selama fase konstruksi. Disamping itu, secara tidak langsung diperkirakan akan ada ratusan lapangan kerja baru yang diciptakan oleh penyewa potensial, termasuk pihak-pihak ketiga dari perusahaan logistik global dan grup e-commerce besar.

Kedua estate — LOGOS Cikarang Logistics Park dan LOGOS KLOG Cibitung Logistics Hub — menargetkan perolehan sertifikasi penghargaan Green Mark dan dirancang untuk memenuhi standar bangunan hijau dari IFC. Keduanya mencakup berbagai inisiatif keberlanjutan guna mengurangi emisi gas rumah kaca selama tahap konstruksi dan operasional. 

"Dengan bangga kami mengumumkan peluncuran pinjaman hijau pertama kami dengan IFC dan berharap dapat memanfaatkan pengetahuan mereka yang luas tentang Indonesia dan sertifikasi bangunan hijau melalui kemitraan baru ini," kata Direktur Utama LOGOS, Stephen Hawkins. "Keberlanjutan adalah pendorong utama bisnis kami dan secara aktif kami terapkan di semua proyek dan operasi kami di tingkat regional. Pinjaman hijau IFC adalah bagian penting dari komitmen ini dan akan mendukung kami dalam menyediakan dua estat logistik modern, berkualitas tinggi dan berkelanjutan untuk pasar Indonesia." 

Pertumbuhan kelas mengengah dan urbanisasi yang tengah berkembang pesat di Indonesia berkontribusi terhadap lonjakan sektor e-commerce yang saat ini diperkirakan akan bernilai hingga 24 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2025. Namun, peritel dan pelaku e-commerce tengah menghadapi tantangan akibat kondisi geografi Indonesia yang berbentuk kepulauan dan sektor logistik yang masih terfragmentasi dan baru lahir. Sebagai infrastruktur pendukung bisnis, gudang memainkan peran kunci dalam menarik investasi asing dari perusahaan multinasional. 

"Investasi hijau IFC, yang selaras dengan agenda keberlanjutan pemerintah, akan membantu mengatasi kurangnya ruang pergudangan yang memadai di Indonesia. Hal ini menjadi sangat penting usai terjadinya ledakan e-commerce di tengah pandemi COVID-19," kata Alfonso Garcia Mora, Wakil Presiden IFC untuk Asia dan Pasifik. "Selain itu, proyek ini akan membantu menciptakan ribuan lapangan kerja, mendukung pengembangan sektor logistik yang kuat dan berkontribusi pada upaya pemulihan ekonomi di Indonesia, dan pada akhirnya akan mendorong ketahanan pasar yang lebih besar." 

Dengan dukungan mitra lokal, IFC telah mengubah proyek konstruksi baru (16 juta meter persegi ruang dan lebih dari 107.000 perumahan) menjadi bangunan hijau di beberapa kota sejak tahun 2016. Inisiatif hijau ini telah membantu mengurangi 270.000 metrik ton emisi gas rumah kaca per tahun, mengurangi penggunaan energi 500.000 megawatt-jam, serta mampu melakukan penghematan listrik dan air hingga 80 juta dolar Amerika Serikat per tahun. 

Tentang IFC
IFC — anggota Kelompok Bank Dunia — merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja di lebih dari 100 negara,menggunakan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di area-area tersulit di dunia.  Pada tahun fiskal 2020, kami menyediakan pembiayaan lebih dari 22 miliar dolar Amerika Serikat untuk perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara-negara berkembang, memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org 

Tetap Terhubung
www.ifc.org/eastasia
www.twitter.com/IFC_EAP
www.youtube.com/IFCvideocasts
www.ifc.org/SocialMediaIndex
www.instagram.com\ifc_org
www.facebook.com/IFCeap
www.facebook.com/IFCwbg

Tentang LOGOS 
LOGOS adalah perusahaan spesialis logistik yang dinamis dan berkembang pesat dengan wilayah operasi di seluruh Australia, Cina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Korea, India dan Selandia Baru. Pemegang saham LOGOS termasuk ARA Asset Management, manajer dana aset nyata terkemuka di Asia Pasifik dengan asset kotor senilai S $ 110 miliar yang dikelola secara global; Ivanhoé Cambridge, pemimpin industri real estat Kanada yang berinvestasi di properti dan perusahaan berkualitas tinggi dengan aset real estat global senilai C $ 64 miliar; dan pendiri LOGOS.

LOGOS mengelola semua aspek real estat logistik, termasuk manajemen investasi, pengadaan tanah atau fasilitas, dan melakukan pengembangan dan manajemen aset untuk beberapa investor real estat global terkemuka di dunia. LOGOS memiliki lebih dari 6,7 juta meter persegi properti yang tengah dikembangkan, dengan nilai total US $ 10,2 miliar di 24 perusahaan, termasuk ARA LOGOS Logistics Trust yang terdaftar di Singapura. www.logosproperty.com. 

Contacts

Karlis Salna
Sydney
+61 (0) 415 090 767
Nara Pernama
Jakarta
+62 878 852 52508