Semarang, Indonesia, 24 September 2019 —IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, dan pemerintah Swiss mendukung kota Semarang yang berada di Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan efisiensi energi kota tersebut melalui Program IFC untuk Transformasi Pasar Bangunan Gedung Hijau. Program tersebut bertujuan untuk mendorong dan mendukung kota-kota besar seperti Semarang untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan listrik, emisi CO2, dan konsumsi air.
Semarang adalah kota ketiga setelah Jakarta dan Bandung yang menjadi perintis penerapan peraturan bangunan gedung hijau di Indonesia. Selanjutnya, program ini akan membantu kota Semarang merealisasikan potensi penghematan konsumsi energi hingga 28 persen dan potensi penghematan konsumsi air hingga 27 persen. Indonesia adalah salah satu dari lima negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan sektor bangunan adalah salah satu dari sektor yang mengkonsumsi energi final terbesar.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan, "Sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi hingga 29 persen pada tahun 2030, Pemerintah Indonesia mendorong terciptanya efisiensi energi pada bangunan gedung. Untuk itu, perlu dilakukan pengkinian dalam konstruksi bangunan gedung dengan strategi cerdas ( smart ), yang akan menghemat energi dan meminimalkan dampak dari perubahan iklim. Melalui kebijakan bangunan gedung hijau, Semarang diproyeksikan untuk menurunkan emisi karbonnya sebesar 28 persen.”
“Perkotaan di Indonesia tumbuh 4.1 persen per tahun, paling cepat di Asia. Tujuh puluh persen orang Indonesia akan hidup di perkotaan pada tahun 2025. Hal ini berpotensi untuk melipat-gandakan konsumsi listrik oleh bangunan gedung,” kata Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste.
“Oleh karena itu bangunan gedung hijau dapat menjadi solusi yang lebih berkelanjutan untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan infrastruktur di Indonesia dengan dorongan untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim. Dalam konteks ini, peraturan bangunan gedung hijau akan membantu memastikan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan dan menembus pasar bangunan hijau di Indonesia,” tambahnya.
Didukung oleh Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) dan bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah, pengadopsian Peraturan Bangunan Gedung Hijau oleh kota Semarang ini akan semakin memperkokoh komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui bangunan hijau.
“Negara Swiss bangga untuk dapat bermitra dengan IFC dalam mendukung Program Bangunan Gedung Hijau di Indonesia. Bangunan gedung hijau adalah peluang untuk pembangunan yang berkelanjutan. Program ini dapat membantu mengurangi konsumsi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan sumber daya alam, meningkatkan kualitas udara dan air, dan menghasilkan penghematan baik bagi pemilik dan penghuni gedung. Kami percaya bahwa pengalaman positif di Jakarta, Bandung, dan Semarang akan menginspirasi kota-kota lain untuk mengikuti langkahnya dan kemudian meningkatkan jumlah pembangunan gedung hijau di seluruh Indonesia,”kata André Pantzer, Manajer Program Divisi Pengembangan Sektor Swasta, SECO.
Tentang IFC
IFC — organisasi saudara dari Bank Dunia dan anggota Kelompok Bank Dunia — adalah lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja dengan lebih dari 2.000 pelaku bisnis di seluruh dunia, menggunakan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di tempat-tempat yang paling membutuhkannya. Pada tahun fiskal 2019, kami telah memberikan lebih dari $19 miliar dalam bentuk pembiayaan jangka panjang untuk negara-negara berkembang, meningkatkan kekuatan sektor swasta untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org .
Tetap Terhubung
Tentang SECO
SECO adalah pusat kompetensi Swiss untuk semua isu utama yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi. Kerjasama pembangunan ekonomi SECO berupaya untuk mencapai pertumbuhan inklusif yang berkelanjutan serta pengurangan kemiskinan. Kegiatannya bertujuan untuk menciptakan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik, meningkatkan perdagangan dan daya saing, mendukung lembaga dan layanan yang efektif dan mendorong ekonomi yang memiliki ketahanan terhadap iklim. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.seco-cooperation.admin.ch .